Banyak orang Kristen yang memilih untuk menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja karena mereka tidak tahu bagaimana cara untuk menyenangkan Tuhan sehingga nantinya mereka bisa dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Padahal, menyenangkan Tuhan itu ga sulit J
Gimana sih caranya menjadi orang yg disenangi bukan oleh manusia saja, tapi juga oleh Dia yang menciptakan kita?
Coba deh buka Ibrani 11 : 5-6
- Beriman dengan tidak putus asa (Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah ~ Ibrani 11 : 6)
- Percaya sepenuhnya bahwa Allah ada (Ia harus percaya bahwa Allah ada ~ Ibrani 11 : 6)
- Percaya bahwa Allah tidak menganggap remeh kesungguh-sungguhan kita dalam mencari Dia (Bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia ~ Ibrani 11 : 6)
1.
Beriman
dengan tidak putus asa, definisi dari Iman adalah dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani
11 : 1).
Salah satu nabi yang
beriman dengan tidak putus asa adalah nabi Elia, ini terbukti pada saat Elia
meminta Tuhan untuk menurunkan hujan (1 Raja-Raja 18 : 42-45). Elia berdoa
kepada Tuhan supaya Ia menurunkan hujan dan Elia mengimaninya. Walaupun sudah
6x Elia menyuruh bujangnya untuk melihat adakah tanda kalau hujan akan turun
atau tidak, dan bujangnya tidak melihat adanya tanda kalau hujan akan turun.
Tapi elia tidak putus asa dan terus berdoa pada Tuhan, Elia tidak menyerah
karena Elia tahu bahwa Tuhan pasti menjawab doanya, karena itu iman Elia tetap
kuat. Dan pada akhirnya, iman Elia mendapat jawabannya saat bujangnya naik ke
atas untuk ketujuh kalinya dan bujangnya melihat adanya awan sebesar gumpalan
tangan. Walau hanya ada awan segumpalan tangan saja, tapi Elia yakin bahwa awan
itu akan membawa hujan yang lebat dan itulah yang terjadi pada akhirnya
Beriman dengan tidak putus
asa harus disertai dengan tindakan, dalam cerita di atas, Elia melakukan suatu
tindakan yaitu berdoa dan menyuruh bujangnya untuk melihat tanda yang Tuhan
berikan. Beriman harus disertai dengan tindakan karena dikatakan didalam
Yakobus 2 : 17 bahwa Iman tanpa perbuatan (melakukan apa yang kita bisa
semaksimal mungkin) pada hakekatnya dalah mati.
2.
Percaya
sepenuhnya bahwa Allah ada. Saat kita percaya bahwa Allah ada, maka tidak ada
lagi alasan bagi kita untuk merasa kuatir karena ada Allah yang selalu menjaga
kita dan menuntun kita.
Percaya pada Tuhan dengan
sepenuhnya dapat kita lihat dari teladan yang diberikan oleh Daud (1 Samuel 17
: 37, 45). Daud percaya dan yakin bahwa Allah yang dia sembah pasti menyertai
dia seperti sebelum-sebelumnya. Kepercayaan Daud kepada Allah membuat Allah
memakai Daud sebagai orang yang membawa kesaksian tentang kebesaran dan
kekuasaan Tuhan dalam hidupnya. Buktinya, Daud menghadapi Goliat tanpa gentar
padahal Daud sangat kecil dibandingkan dengan Goliat tapi karena ia menaruh
kepercayaannya kepada Allah, ia percaya bahwa fisik tidak menjadi masalah
karena Allah-lah yang akan menyertai dia berperang melawan Goliat dan pada
akhirnya, Goliat dapat dikalahkan oleh Daud
Jadi, saat kita menaruh
kepercayaan kita kepada Tuhan sepenuhnya, maka tidak ada lagi alasan bagi kita
untuk kuatir. Kita harus tahu bahwa Allah yang kita sembah akan selalu
bersama-sama dengan kita dan menggandeng tangan kita serta menyertai kita dalam
segala hal yang kita lalui dalam kehidupan.
3. Percaya bahwa Allah tidak menganggap
remeh kesungguh-sungguhan kita dalam mencari Dia, karena dikatakan bahwa Allah
memberi upah kepada orang-orang yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh, itu berarti
Allah selalu memperhatikan kesungguh-sungguhan kita dalam mencari Dia.
Upah yang Tuhan beri itu
pasti yang terbaik untuk kita. Saat kita bergaul akrab dengan Tuhan, kita akan
dikejutkan dengan upah yang Tuhan beri pada waktuNya.
Jadi, menyenangkan hati Tuhan itu mudah asal kita mau
beriman, percaya pada Tuhan sepenuhnya dan yakin kalau Tuhan tidak menganggap
remeh kesungguh-sungguhan maka upah yang terbaik yang sudah Tuhan sediakan akan
diberikan bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar